Senin, 24 Februari 2014

Suami Bohong dan Tidak Sholat

Pertanyaan : Assalamu’alaikum ustadz, saya ingin bertanya. Bagaimana caranya agar suami saya mau sholat dan berkata jujur? Walaupun hanya hal-hal kecil, tapi suami saya sering sekali berbohong pada siapapun. Saya sudah sering menasihati, tapi tidak pernah dihiraukan. Mohon nasihatnya, ustadz. Terima kasih. (Sri, Solo)

Wa’alaikumussalam warahmatullahi ta’ala wabarakatuh.

Jawaban :
Ibu Sri yang baik, semoga Allah SWT memberikan kesabaran yang berlipat kepada Anda. Saya memahami bahwa persoalan yang Anda hadapi ini memang berat. Saya memahami bahwa Anda sangat resah dan gelisah karena mendapati suami Anda tidak mau sholat. Padahal kita semua tahu bahwa sholat merupakan tiang agama. Siapa yang menegakkannya berarti ia menegakkan agama dan siapa yang merobohkannya berarti merobohkan agama. Sholat juga merupakan kunci surga karena ia adalah amal yang pertama kali diperhitungkan. Jika sholatnya beres, amalan yang lain akan mengikuti.

Rasululllah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diperhitungkan oleh Allah  SWT dari amal-amal hamba di hari kimataadalah sholatnya. Kalau ia baik, maka ia beruntung dan berhasil. Kalau dia rusak, berarti dia tidak mendapatkan apa-apa dan rugi” (HR. Tirmidzi).

Beban lain yang menekan Anda adalah karena suami yang suka berbohong kepada siapapun. Sifat ini tentu membuat Anda sangat galau dan merasa tidak nyaman. Tidak seorang pun di dunia ini yang mau dibohongi. Di samping itu, kebohongan juga merupakan pangkal dari segala keburukan. Kejujuran merupakan induk kebajikan dan dusta adalah induk segala perbuatan dosa. Sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW bahwa kejujuran akan menunjukkan kepada kebajikan, dan kebajikan akan menunjukkan kepada surga; sebaliknya, dusta akan menunjukkan kepada dosa, dan sesungguhnya dosa itu akan mengantarkan ke neraka.

Namun, sekalipun suami Anda suka berbohong dan meninggalkan sholat, dia tetaplah suami Anda. Barangkali ini adalah sebuah ladang amal yang diberikan Allah SWT kepada Anda. Oleh karena itu, mohonlah pertolongan kepada Allah SWT agar kuat menghadapinya. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya. Mohonlah kepada-Nya curahan kesabaran dan ketegaran, sebagaimana doa yang Allah SWT ajarkan dalam kitab suci-Nya, “Ya Allah, ya Tuhan kami, curahkanlah kepada kami kesabaran, teguhkanlah kaki-kaki kami, dan bantulah kami mengalahkan orang-orang kafir” (Q.S. Al-Baqarah: 250).

Doa dan kepasrahan mutlak kepada Allah SWT itulah yang merupakan benteng sekaligus senjata yang paling ampuh bagi Anda untuk menghadapi beban berat ini. Terlebih karena kata-kata dan nasihat Anda tidak didengar olehnya. Barangkali karena ia tidak berkenan mendengarnya dari Anda. Oleh karena itu, adukan saja semua ini kepada Allah SWT.

Kesabaran, kepasrahan, dan ketabahan semacam ini telah dicontohkan oleh Asiyah binti Muahim istri Fir’aun. Dapat  Anda bayangkan, seberat apakah beban yang dihadapi oleh Asiyah ini. Karena kesabarannya itulah, Allah menjadikanya sebagai salah satu dari empat perempuan ahli surga terbaik sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW, “Perempuan ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad SAW, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun,” (H.R. An Nasai).

Bahkan Rasulullah SAW juga menyebutnya sebagai perempuan yang mencapai kesempurnaan. Beliau SAW bersabda, “Dari kalangan laki-laki banyak yang mencapai kesempurnaan, dan tidak ada yang mencapai kesempurnaan dari kalangan perempuan selain Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun dan Maryam binti Imran” (H.R. Bukhari).

Upaya lain yang mungkin Anda lakukan adalah membuatnya berinteraksi lebih intens dengan kebaikan. Perbanyaklah bacaan Al-Qur’an dan ibadah lainnya di rumah Anda. Selain itu, tambah pula pergaulan Anda dengan orang-orang shalih. Dengan begitu secara tidak langsung ia akan terkondisikan dengan kebaikan. Dengan lingkungan yang kondusif selalu mengajak kepada kebaikan, tentu akan lebih mudah baginya untuk selalu diingatkan.

Bila semua upaya-upaya itu terasa masih kurang efektif maka dapat juga menggunakan alternatif dengan terapi ruqyah syar’iyyah dan bekam. Dengan kedua metode tersebut semoga sifat-sifat syaithaniyah yang bercokol di dalam dirinya dapat dibersihkan dan ia kembali ke jalan yang benar.

Demikian saran yang bisa saya sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesabaran kepada Anda dan segera menyelesaikan segala permasalahan Anda sehingga mendapati pribadi suami yang jujur dan mau menegakkan sholat kembali. Insya Allah. Aamiin.

Ust. Jasiman, Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar